Jumat, 08 Juli 2011

BELAJAR MENULIS SAMBUNG


Μάθουν να γράφουν Σύνδεση (latino)



sumber gambar : http://wehaz.multiply.com/journal/item/33.
Belajar menulis memang penting, tapi bagaimana bisa melatih anak-anak mengungkapkan apa yang di hati dan di pikiran dengan mudah, tanpa di paksa, kata mamahku dulu semua ada tahapannya  itulah proses yang harus diperjuangkan dalam menata dan mendidik anak. Jangan dipaksa, tapi dibentuk suasananya dan seluruh keluarga dapat dilibatkan. Anak-anak pasti senang.

Salah satu agenda rutin rumah cozy selain mendongeng, dan mewarna adalah permainan menulis dengan mempersiapkan buku tulis untuk dijadikan “cerita yang ditulis bersama”. 


Misalnya  saya menulis PADA SUATU HARI, diteruskan Yoga, AKU JALAN KAKI, teruskan  arik menambahkan  PERGI KE TAMAN, lanjut ke zihni,  BERMAIN BOLA BERSAMA ……kemudian kembali lagi pada putaran pertama.. begitulah sampai jadi cerita satu halaman yang kalau dibaca lagi oleh  anak-anak rumah cozy, bisa jadi satu cerita utuh yang membuat kami tertawa bersama.  Kami menuliskannya menggunakan huruf tegak bersambung dengan pakem titik, koma dan huruf besar dan huruf kecil.

Membaca salah satu blog yang isinya tentang cara & pola mengajarkan menulis dan pengajaran di sekolah, serta cara didik orang tua dalam mengaplikasikan kepada anak  http://wehaz.multiply.com/journal/item/33.
 
Membuat saya sadar, saya pun memiliki sentilan sedikit dalam mengasuh pola ajar menulis bagi anak saya, saat ini dia duduk di kelas 3 Sekolah dasar, bukan karena kurang stimulus sejak dini entah kenapa dia memiliki cara memegang pinsil yang menurut saya agak aneh, dan hal tersebut sangat berpengaruh kepada hasil tulisannya. 

Berkali-kali saya sudah mencoba mengajarkan cara memegang yang benar tapi hasilnya malahan Zee, tidak bisa menulis semua huruf yang tadinya bisa menjadi tidak bisa, hanya karena harus berganti posisis memegang pinsil.

Alhamdullilah Zee sudah bisa membaca sejak berumur 3,5 tahun, ketika berumur 4 tahun sudah lebih lancar. Namun untuk kegiatan menulis dia tidak tertarik. Walhasil saya hanya mengikuti keinginan nya saja yang penting hal tersebut positif. Seperti lancar menulis namanya di program word,mengetik kalimat tanpa salah, menggambar dengan corel 12 dan Microsoft painting. 

Dan ternyata Wa....aah ini menjadi boomerang sendiri buat saya, saat naik kelas 2, di berlakukan cara menulis dengan huruf sambung dan  Zee“SAMA SEKALI”.. tidak bisa mengikuti .

Awalnya sih saya mulai melatih dengan sabar, yah aling-aling sih mau mencoba menjadi bunda yang baik buat anak-anaknya, tapi lama-lama mulai jengkel, bukan dia tidak mengerti tekniknya namun susah dalam mengkoordinsaikan gerakan tangan yang luwes dengan cara dia memegang pensil. Huruf jadi tidak beraturan, wah pokoknya complicated…sehingga hal tersebut membuat dia menjadi selalu malas menulis huruf yang terlihat susah untuk disambung. 

Walhasil sering kali saya melihat banyak tulisannya kekurangan satu dan beberapa huruf,  hal itu kalau diikuti akan memberikan pengaruh buruk dalam  menjawaban soal-soal disekolah. Bukan berarti Zee tidak bisa menjawab namun karena tulisan tidak terbaca dan salah dalam penulisannya.   

Di balik kefrustasian,  saya berfikir kayaknya gak adil bagi anak-anak, apabila semangat belajar dan percaya dirinya menurun hanya karena kewajiban dan keharusan yang tidak mendasar dan pada akhirnya membelenggu kebebasan berekspresi anak. Toh esensi pendidikan dasar adalah mempersiapkan fondamental yang kuat bagi anak untuk dapat berpikir secara ilmiah nantinya.

Beruntung Zee, mendapatkan walikelas yang sangat kompeten dan motifator dalam menghadapi kekurangannya.Sehingga dalam periode tahun ajaran kelas 2 kemarin Zee sudah berhasil bisa membuat tulisan bersambungnya “TERBACA”…..alhamdullilah, bunda yakin kamu bisa bang……

Especially thank the infinite to Ms. Emma Rosada & Ms. Hilma, above all dedication and motivation in educating childrens  in grade 2 B (Muhammadiyah 2 Denpasar Bali), especially to Zihni, so he continued writing legible.
There are no words I can strand a word more beautiful than, hopefully sincerity to Ms. Emma Rosada & Ms. Hilma can give a better return by ALLAH SWT…..amin

Tidak ada komentar: