Jumat, 22 April 2011

Makna Lain Alzahra

ternyata Alzahra merupakan tasbih yang terangkum dari beberapa dzikir

Tasbih al-Zahra
Secara umum, doa-doa, zikir-zikir dan amal ibadah kita, sekalipun memiliki landasan rasional dan argumentatif, namun bentuk dan caranya berlandaskan teks-teks. Untuk itu masalah tasbih al-Zahra yang diucapkan setelah selesai salat akan dikaji dalam bingkai ini.

Sejarah Tasbih al-Zahra
Sekaitan dengan masalah tasbih al-Zahra banyak riwayat yang menjelaskan bahwa Sayyidah Fathimah Zahra as menemui ayahnya Rasulullah saw. Tujuan kedatangannya menemui Rasulullah untuk meminta seorang pembantu yang dapat meringankan kerjanya. Rasulullah saw bersabda: Wahai anakku! Apakah engkau mau menerima yang lebih baik dari itu? Dalam riwayat disebutkan Ali dan Fathimah as serempak berkata: Iya, wahai Rasulullah! Berikan yang lebih baik dari seorang pembantu.
Rasulullah saw bersabda: Setiap hari bacalah 33 kali Subhanallah, 33 kali Alhamdulillah dan 34 kali Allah Akbar. 100 kali ucapan tasbih ini memberikan ribuan pahala yang dapat memberatkan timbangan amal perbuatan manusia (Bait al-Ahzan, hal 63), Wahai Fathimah! Bila tasbih ini engkau ucapkan setiap hari pada waktu pagi, niscaya Allah akan mencukupkan keinginan duniawi dan ukhrawimu.

Keutamaan dan pahala tasbih al-Zahra
Muhaddis Qummi ahli hadis menyebutkan sejumlah riwayat dalam masalah ini. Pada kesempatan kali ini hadis-hadis paling penting akan dimuat sebagaimana berikut:
Imam Muhammad Baqir as berkata: Setelah selesai melaksanakan salat wajib, tidak ada yang lebih baik selain membaca tasbih al-Zahra (Rayyahin, jilid 1, hal 196).
Imam Shadiq as berkata: Tasbih al-Zahra lebih kusukai dari mengerjakan salat sebanyak seribu rakaat dalam setiap hari (Mahajjah al-Baidha’ jilid 2, hal 348). Di tempat lain Imam Shadiq as berkata: Ajarkan kepada anak-anak kita untuk tidak meninggalkan mengucapkan tasbih al-Zahra sebagaimana kita mengajarkan kepada mereka untuk tidak meninggalkan salat. Siapa saja yang membacanya secara kontinu tidak akan bernasib buruk.
Dalam riwayat lain disebutkan, maksud dari Zikir Katsir dalam ayat al-Quran adalah tasbih al-Zahra. Barang siapa yang mengucapkan tasbih al-Zahra secara kontinu setelah selesai salat, maka ia telah mengamalkan ayat al-Quran yang menyebutkan: Dan ingatlah Allah dengan Zikir yang banyak.
Imam Muhammad Baqir as berkata: Bila ada yang lebih baik dari tasbih al-Zahra, niscaya Rasulullah saw akan mengajarkannya kepada Fathimah as.

Bentuk tasbih al-Zahra
Dalam penjelasan bentuk pembacaan tasbih al-Zahra ada beberapa riwayat yang menyebutkan caranya dalam bentuk yang berbeda-beda. Namun, yang paling masyhur adalah 34 kali Allah Akbar, 33 kali Alhamdulillah dan 33 kali Subhanallah. Jumlah keseluruhannya menjadi 100. Dalam riwayat disebutkan, bila seseorang selesai salat mengucapkan tasbih al-Zahra secara lengkap dan menutup bacaannya dengan Laa Ilaaha Illallah, niscaya Allah akan mengampuni dosanya.[infosyiah]


Tidak ada komentar: